BAB I
Ø
PEGAS
Pegas berfungsi
untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan jalan pada
roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.
Pemegasan pada kendaraan dihasilkan
oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat duduk.
Massa tak terpegas (A), meliputi
Roda, rem, aksel dan pegas
bagian bawah.
Massa terpegas (B), meliputi:
Bodi dan semua komponen yang melekat pada bodi,
penumpang barang dan pegas bagian atas.
Kendaraan semakin nyaman jika massa
tak terpegas semakin ringan.
Macam-macam Pegas
1. Pegas Daun
Sifat – sifat:
- Konstruksi sederhana
- Dapat meredam getaran sendiri (gesekan antara
daun pegas)
- Berfugsi sebagai lengan penyangga (tidak
memerlukan lengan, memanjang – melintang)
Aksel depan / belakang, tanpa /
dengan penggerak roda.
2.Pegas Koil
Sifat-sifat:
- Langkah
pemegasan panjang
- Tidak
dapat meredam getaran sendiri
- Tidak
dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
- Energi
beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
- Dapat
dibuat pegas lembut
Penggunaan Pada suspensi independen dan aksel rigid.
3.Pegas Batang Torsi (Puntir)
Sifat – sifat:
- Memerlukan
sedikit tempat
- Energi
yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
- Tidak
mempunyai sifat meredam getaran sendiri
- Dapat
menyetel tinggi bebas mobil
- Langkah
pemegasan panjang
- Mahal
Penggunaan:
Suspensi Independen
4.Pegas Hidropnuematis
Sifat – sifat:
- Elastisitas
tinggi
- Saat
pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli
- Dapat
untuk mengatur tinggi bebas kendaraan
setiap gerak yang berulang dalam
selang waktu yang sama disebut gerak periodik atau gerak harmonik. Jika
suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan
yang sama geraknya disebut gerak osilasi. Jika sebuah sistem fisis
berosilasi dibawah pengaruh gaya F = -kx , dimana F adalah gaya-pemulih, k
konstanta-gaya dan x simpangan, maka gerak benda ini adalah gerak harmonik
sederhana.
Salah satu sistem fisis yang mengikuti gerak harmonik
sederhana adalah Pegas-Benda. Sistem ini dapat dipergunakan untuk
menentukan besar percepatan gravitasi bumi disuatu tempat.
Pegas
Bila sebuah benda pada salah satu
ujungnya dipegang tetap, dan sebuah gaya F dikerjakan pada ujung yang
lainnya, maka pada umumnya benda itu akan mengalami perubahan panjang Dx.
Untuk bahan-bahan atau benda-benda tertentu, dan dalam batas tertentu
perubahan panjang tersebut besarnya berbanding lurus dengan besar
gaya yang menyebabkannya. Secara skalar dinyatakan oleh : F = k.Dx (
2.1)
dengan k adalah sebuah konstanta dan gambaran inilah
yang dinyatakan dengan hukum Hooke. Harus diperhatikan bahwa hukum Hooke
ini tidak berlaku pada semua benda atau bahan dan untuk semua gaya yang
bekerja padanya.
Bila benda yang diberi gaya tersebut
adalah sebuah pegas yang digantung vertikal dengan panjang awalnya
xo, maka pegas tersebut akan mengalami penambahan panjang sebesar Dx
yang merupakan selisih panjang pegas setelah diberi gaya terhadap panjang
semula, yang dinyatakan dengan :
F = k(x1-xo)
......................(2.2)
Gaya F di atas disebut gaya pemulih pegas dan untuk
keadaan di atas, besarnya adalah F = mg. Bila perubahan panjang pegas
dapat diukur dan k dapat dicari dengan cara atau persamaan lain, maka
dengan menggantikan harga F pada persamaan (2.2) di atas dengan mg, kita
dapat menghitung percepatan gravitasi.
BAB II
Ø Bantalan ( Bearing )
Bantalan merupakan elemen mesin yang
berfungsi sebagai penumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan
bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur.
Dalam hal ini, bantalan memegang peranan penting dimana apabila bantalan tidak
berfungsi dengan baik, maka akan mempengaruhi prestasi kerja dari sistim itu
sendiri.
A. Klasifikasi Bantalan
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros
- Bantalan
luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan
luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan
bantalan dengan perantara lapisan pelumas. Bantalan luncur mampu menumpu poros
berputaran tinggi dengan beban yang besar. Dengan konstruksi yang sederhana
maka bantalan ini mudah untuk dibongkar pasang. Akibat adanya gesekan pada
bantalan dengan poros maka akan memerlukan momen awal yang besar untuk memutar
poros. Pada bantalan luncur terdapat pelumas yang berfungsi sebagai peredam tumbukan
dan getaran sehingga akan meminimalisasi suara yang ditimbulkannya. Secara umum
bantalan luncur dapat dibagi atas :
©
Bantalan radial, yang dapat berbentuk silinder, belahan, elips dan lain-lain.
©
Bantalan aksial, yang berbentuk engsel, kerah dan lain-lain.
©
Bantalan khusus yang berbentuk bola.
- Bantalan
gelinding
Pada bantalan gelinding terjadi
gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti bola ( peluru ), rol atau rol jarum atau rol
bulat. Bantalan gelinding lebih cocok untuk beban kecil. Putaran pada bantalan
gelinding dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding
tersebut. Apabila ditinjau dari segi biaya, bantalan gelinding lebih mahal dari
bantalan luncur.
2.Berdasarkan arah beban terhadap poros
- Bantalan
radial tegak lurus
Arah beban yang ditumpu tegak lurus terhadap sumbu
poros.
- Bantalan
radial sejajar
Arah beban bantalan sejajar dengan sumbu poros.
- Bantalan
gelinding khusus
Bantalan ini menumpu beban yang arahnya sejajar dan
tegak lurus terhadap sumbu poros.
B. Pertimbangan Dalam Pemilihan Bantalan
Dalam pemilihan bantalan banyak hal yang harus
dipertimbangkan seperti :
- Jenis
pembebanan yang diterima oleh bantalan (aksial atau radial )
- Beban
maksimum yang mampu diterima oleh bantalan
- Kecocokan
antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus dengan keseluruhan
sistim yang telah direncanakan.
- Keakuratan
pada kecepatan tinggi
- Kemampuan
terhadap gesekan
- Umur
bantalan
- Harga
- Mudah
tidaknya dalam pemasangan
- Perawatan.
Ø
BEARING (BANTALAN) DAN
FUNGSINYA
Sebagai Seorang Teknik Mesin,
Tentunya kita sudah Mengetahui Apa Yang Dimaksud dengan Bearing (Bantalan).
Tetapi, Tidak menutup kemungkinan Masih ada juga Teman-Teman Teknik yang belum
mengetahuinya dan sekaligus saya juga ingin memberi tahukan tentang Bearing
(Bantalan) ini Kepada Siapa saja yang ingin Mengetahuinya. Bearing
adalah alat yang memungkinkan terjadinya pergerakan relatif antara dua bagian
dari alat atau mesin, biasanya gerakan angular atau linear. Dengan adanya
Bearing, gesekan antara dua bagian tersebut menjadi sangat minim dibandingkan
tanpa bearing.
Sebagai Contoh :
Coba kamu bayangkan sebuah Kincir Angin dengan
pangkalnya yang berbentuk melingkar. Pangkalnya itu juga harus ditopang oleh
benda yang berbentuk melingkar mengelilinginya. Jika tanpa Bearing, pangkalnya
akan bergesekan dengan penopangnya sehingga menghambat putaran Kincir. Dengan
Bearing, gesekan itu bisa menjadi minim sehingga kincir bisa berputar dengan
minim sekali gesekan, bahkan hampir tidak ada.
Letak Bearing bisa di mana saja tergantung alat dan
Mesin yang memanfaatkan bearing tersebut dan jenis bearingnya. Salah satu jenis
bearing adalah Bearing Freewheel, yang ada di Sepeda. Mungkin kamu tidak
menyadarinya, ketika kamu mengayuh Pedal Sepeda ke arah depan, Sprocket
Pedal akan menarik rantai sepeda, tapi ketika dikayuh kebelakang, sprocket
pedal tidak menarik rantai sehingga sepeda tidak mundur ke belakang.
Sedangkan Untuk Fungsi Bearing (Bantalan) tersebut Adalah :
- Untuk
mengurangi koefisien gesekan antara as dan rumahnya.
- Menjadikan
as dan rumahnya tidak aus karena tidak bergesekan langsung tapi melalui
bearing.
- Mempermudah
maintenance peralatan yang berputar.
- Memper
murah biaya pembuatan as ( as tidak perlu dibuat dari baja kwalitas
tinggi)
- Menjadikan
alat yang berputar heavy duty dan mengurangi waktu perawatan.
Ø
CARA PEMASANGAN
BEARING (BANTALAN)
Persiapan Sebelum Pemasangan Bearing (Bantalan)
1.1. Permukaan tempat dudukan Bearing. Pertama-tama bersihkan setiap tonjolan tajam (burrs), serpihan metal (cutting chips), karat (rust) atau kotoran debu (dirt) dari permukaan tempat dudukan bearing. Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah jika permukaan yang sudah bersih tersebut dilapisi dengan sedikit oli.
1.2. Peralatan untuk memasang Bearing.
Pastikan bahwa semua pressing blocks, driving plates, hammers dan peralatan pemasangan yang lainnya dalam kondisi bersih, bebas dari tonjolan (burrs), dan ukuran nya benar.
1.3. Jangan membuka Bearing sebelum bearing tersebut siap untuk dipasang.
Serpihan debu maupun kotoran lain yang masuk kedalam bearing sebelum dan selama pemasangan dapat menyebabkan noise dan vibration saat bearing bekerja.
1.4. Jangan melakukan modifikasi apapun terhadap
bearing Bearings dibuat dengan toleransi yang sangat ketat untuk memenuhi
tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga, penting sekali untuk memperhatikan
secara khusus terhadap hal-hal yang harus diperhatikan dalam menangani bearing.
- See more
at: http://developmentsciencetechnology.blogspot.com/2012/12/fungsi-bearing-atau-bantalan-dan-cara.
Crank pin & journal poros menerima beban yang
berat saat mesin berputar, oleh karena itu diperlukan bantalan (biasa
disebut metal) yang dilumasi oli untuk mengurangi beban gesekan
tersebut agar mesin bisa berputar lembut dan mendapatkan performa yang bagus.
Pada poros engkol dan bagian lain yang berputar dengan
kecepatan tinggi dan berbeban berat biasanya menggunakan bantalan tipe sisipan
(insert type bearing). bantalan tipe ini mempunyai kemampuan untuk mencegah
gesekan yang baik.
Ø Berikut
beberapa tipe dari bantalan sisipan:
a. Logam Putih
Logam putih adalah lapisan baja yang dilapisi timah
putih, timah hitam, seng dan bahan lain, tipe ini biasanya digunakan pada mesin
dengan beban ringan.
b. Logam Kelmet
Logam kelmet adalah lapisan baja yang dilapisi timah
hitam dan tembaga, logam kelmet lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan
logam putih, oleh karena itu biasanya digunakan pada mesin yang berbeban labih
tinggi.
c. Alumunium
Pada tipe ini lapisan baja dilebur dengan alumunium,
sehingga tipe ini memiliki efek pelepasan panas yang bagus, tipe ini sekarang
lebih populer dan banyak digunakan pada mesin bensin.
Celah Oli Bantalan
Pada bantalan tersebut selain harus memiliki bahan
yang bagus juga memerlukan pelumasan untuk meminimalisir keausan, nah agar oli
bisa mengalir pada bantalan, diperlukan celah yang cukup. Pada umumnya celah
oli ini berkisar antara 0,02-0,06 mm dan bisa berbeda pada tiap tipe mesin.
BAB III
Ø RODA GIGI
Roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai
fungsi mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan
putaran/ kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian
tepi terdapat bentukan-bentukan yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).
Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan
gerak.Bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,sehingga penyaluran
putaran dan daya dapat berlangsung dengan baik.
Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada
lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran
pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda
gigi, tapi berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada
sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua
gigi yang berdekatan (disebut “pictch”) pada kedua roda gigi harus sama,
sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada
suatu profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva
tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.
Jenis : Profil gigi pada
roda gigi :
1. Profil gigi sikloida ( Cycloide):
struktur gigi melengkung cembung dan cekung
mengikuti pola sikloida .Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan
ketelitiannya baik , dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan,
juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya
pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat
digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal.)
2. Profil gigi evolvente :
struktur gigi ini berbentuk melengkung
cembung, mengikuti pola evolvente.Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara
pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat
lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi
evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.
3. Profil gigi khusus :
misalnya; bentuk busur lingkaran dan
miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus ( tidak
dibicarakan)
v
Structure of the Evolvente & Cycloide
v The Structure of the teeths( 3.Bentuk Gigi ):
1.Gigi
lurus ( spur gear)
bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda gigi
2.
Gigi miring ( helical gear)
bentuk gigi
ini menyilang miring terhadah sumbu roda gigi
3.
Gigi panah ( double helical / herring bone gear)
bentuk gigi berupa panah atau miring degan
kemiringan berlawanan
4.
Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )
bentuk gigi
melengkung mengikuti pola tertentu (lingkaran/ellips)
v Spur & Helical Gear.
Kerjasama roda gigi :
1.
Sumbu rodagigi sejajar/paralel:
Dapat
berupa kerjasama rodagigi lurus, miring atau spherical
2.Sumbu rodagigi tegak lurus berpotongan
:
Dapat
berupa roda gigi trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus(radial),
miring(helical) atau melengkung(spherical)
3.
Sumbu rodagigi menyilang tegak lurus:
Dapat
berupa rodagigi cacing(worm), globoida, cavex, hypoid, spiroid atau roda gigi
miring atau melengkung.
4.
Sumbu rodagigi menyilang:
Dapat
berupa rodagigi skrup(screw/helical) atau spherical.
5.
Sumbu roda gigi berpotongan tidak
tegak lurus:
Dapat
berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll.
Ø
Kerja sama roda gigi.
v Syarat
dua roda gigi bekerja-sama:
Beberapa hal yang cukup penting pada
kerjasama roda gigi , apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka :
1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2. Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus
roda gigi)
3. Sudut tekanan harus sama (
sudut perpin dahan
daya antar gigi)
Ø Modul
gigi
adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat
menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul biasanya bilangan utuh,
kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun
dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm )
Ø Sudut
tekanan
adalah sudut yang dibentuk antara garis
singgung dua roda gigi dan garis
perpindahan gaya antar dua gigi
yang bekerja sama.
Modul
& Pressure Angle
Modul gigi besar Sudut tekanan kecil (14 ½0 )
Modul gigi sedang Sudut tekanan sedang (200)
Modul gigi kecil Sudut tekanan besar (250)
vModul gigi
perbedPerbedaan modul menyebabkan bentuk sama tetapi
ukurannya diperkecil, sedang aan sudut tekanan menyebabkan tinggi gigi sama
tetapi dapat lebih ramping.
Modul gigi (M)
: M = t /
(pi)
T = jarak bagi gigi (pitch)
M = ditulis tanpa satuan ( diartikan
dalam: mm)
Diameter roda gigi
: (ada empat macam diameter gigi)
1. diameter lingkaran jarak bagi
(pitch = d )
2. diameter lingkaran dasar (base)
3. diameter lingkaran kepala
(adendum/max)
4. diameter lingkaran kaki
(didendum/min)
diamater lingkaran
jarak(bagi) :
d = M . z
------ (mm)
z = jumlah
gigi
sehingga: d = ( t .
z )/ p ----- (mm)
Sudut
tekanan (a ) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan
garis normal dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan
yaitu : a = 20 0 .
Akibat adanya sudut tekanan ini,
maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak (pinion) ke roda gigi yang
digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling tegak lurus
(vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut : gaya
tangensial, sedang gaya yang tegak lurus garis singgung ( menuju titik
pusat roda gigi) disebut gaya radial.
Sudut
tekanan (a ) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan
garis normal dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan yaitu
: a = 20 0 .
Akibat adanya sudut tekanan ini,
maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak (pinion) ke roda gigi yang
digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling tegak lurus
(vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut : gaya
tangensial, sedang gaya yang tegak lurus garis singgung ( menuju titik
pusat roda gigi) disebut gaya radial.
Gaya tangensial: merupakan gaya
yang dipindahkan dari roda gigi satu ke roda gigi yang lain.
Gaya radial: merupakan gaya
yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong ( dapat merugi kan).
Dalam era globalisasi
sudut tekanan distandarkan : a = 20 0
Ø TRANSMISI RODA GIGI.
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai
keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio
tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan
pengaman agar motor penggerak tidak rusak.
Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari
masukan (input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear),
tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut : inkrisi
( increaser gear).
Perbadingan input
dan output disebut : perbandingan putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan
dalam notasi : i .
Speed ratio : i = n1
/ n2 = d2 / d1
= z2 / z1
Apabila:i <
1 = transmisi roda gigi
inkrisi
i > 1 =
transmisi roda gigi reduksi
v Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1.Roda gigi dalam
Roda gigi dalam
(atau roda gigi internal, internal gear) adalah roda gigi yang
gigi-giginya terletak di bagian dalam dari silinder roda gigi. Berbeda dengan
roda gigi eksternal yang memiliki gigi-gigi di luar silindernya. Roda gigi
internal tidak mengubah arah putaran.
2.Roda gigi heliks
adalah penyempurnaan dari spur. Ujung-ujung dari gigi-giginya tidak paralel terhadap aksis rotasi, melainkan tersusun miring pada derajat tertentu. Karena giginya bersudut, maka menyebabkan roda gigi terlihat seperti [[heliks].
Gigi-gigi yang bersudut menyebabkan
pertemuan antara gigi-gigi menjadi perlahan sehingga pergerakan dari roda gigi
menjadi halus dan minim getaran. Berbeda dengan spur di mana pertemuan
gigi-giginya dilakukan secara langsung memenuhi ruang antara gigi sehingga
menyebabkn tegangan dan getaran. Roda gigi heliks mampu dioperasikan pada
kecepatan tinggi dibandingkan spur karena kecepatan putar yang tinggi dapat
menyebabkan spur mengalami getaran yang tinggi. Spur lebih baik digunakan pada
putaran yang rendah. Kecepatan putar dikatakan tinggi jika kecepatan linear
dari pitch melebihi 25 m/detik
Roda gigi heliks bisa disatukan
secara paralel maupun melintang. Susunan secara paralel umum dilakukan, dan
susunan secara melintang biasanya disebut dengan skew.
Roda gigi heliks ganda
Roda gigi heliks ganda
(double helical gear) atau roda gigi herringbone muncul karena
masalah dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double
helical gear memuliki dua pasang gigi yang berbentuk V sehingga seolah-olah
ada dua roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini akan menyebabkan dorongan
aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda lebih sulit untuk dibuat
karena kerumitan bentuknya.
3.Roda gigi bevel (roda gigi payung)
Roda gigi bevel (bevel
gear) berbentuk seperti kerucut terpotong dengan gigi-gigi yang terbentuk
di permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel mersinggungan, titik ujung kerucut
yang imajiner akan berada pada satu titik, dan aksis poros akan saling
berpotongan. Sudut antara kedua roda gigi bevel bisa berapa saja kecuali 0 dan
180.
Roda gigi bevel dapat berbentuk lurus
seperti spur atau spiral seperti roda gigi heliks. Keuntungan dan kerugiannya
sama seperti perbandingan antara spur dan roda gigi heliks.
4.Roda gigi hypoid
Roda gigi hypoid mirip
dengan roda gigi bevel, namun kedua aksisnya tidak berpotongan.
5.Roda gigi mahkota
Roda gigi mahkota (crown gear)
adalah salah satu bentuk roda gigi bevel yang gigi-giginya sejajar dan tidak
bersudut terhadap aksis. Bentuk gigi-giginya menyerupai mahkota. Roda gigi
mahkota hanya bisa dipasangkan secara akurat dengan roda gigi bevel atau spur.
6.Roda gigi cacing
Roda gigi cacing (worm
gear) menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan dengan roda
gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu cara termudah untuk
mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah. Biasanya,
pasangan roda gigi spur atau heliks memiliki rasio maksimum 10:1, sedangkan
rasio roda gigi cacing mampu mencapai 500:1. Kerugian dari roda gigi cacing
adalah adanya gesekan yang menjadikan roda gigi cacing memiliki efisiensi yang
rendah sehingga membutuhkan pelumasan.
Roda gigi cacing mirip dengan roda gigi
heliks, kecuali pada sudut gigi-giginya yang mendekati 90 derajat, dan bentuk
badannya biasanya memanjang mengikuti arah aksial. Jika ada setidaknya satu
gigi yang mencapai satu putaran mengelilingi badan roda gigi, maka itu adalah
roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks. Roda gigi
cacing memiliki setidaknya satu gigi yang mampu mengelilingi badannya beberapa
kali. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya disebut dengan thread.Dalam
pasangan roda gigi cacing, batangnya selalu bisa menggerakkan roda gigi spur.
Jarang sekali ada spur yang mampu menggerakkan roda gigi cacing. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pasangan roda gigi cacing merupakan transmisi satu arah.
7.Roda gigi non-sirkular
Roda gigi non-sirkular
dirancang untuk tujuan tertentu. Roda gigi biasa dirancang untuk mengoptimisasi
transmisi daya dengan minim getaran dan keausan, roda gigi non sirkular
dirancang untuk variasi rasio, osilasi, dan sebagainya.
8.Roda gigi pinion
Pasangan roda gigi pinion terdiri
dari roda gigi, yang disebut pinion, dan batang bergerigi yang disebut
sebagai rack. Perpaduan rack dan pinion menghasilkan mekanisme transmisi
torsi yang berbeda; torsi ditransmisikan dari gaya putar ke gaya translasi atau
sebaliknya. Ketika pinion berputar, rack akan bergerak lurus. Mekanisme ini
digunakan pada beberapa jenis kendaraan untuk mengubah rotasi dari setir
kendaraan menjadi pergerakan ke kanan dan ke kiri dari rack sehingga roda
berubah arah.
9.Roda gigi episiklik
Roda gigi episiklik (planetary
gear atau epicyclic gear) adalah kombinasi roda gigi yang menyerupai
pergerakan planet
dan matahari.
Roda gigi jenis ini digunakan untuk mengubah rasio putaran poros secara aksial,
bukan paralel. Kombinasi dari beberapa roda gigi episiklik dengan mekanisme
penghentian pergerakan
roda gigi internal menghasilkan rasio yang dapat
berubah-ubah. Mekanisme ini digunakan dalam kendaraan dengan transmisi otomatis.
v Berbagai istilah dalam roda gigi
Frekuensi
putaran
Merupakan ukuran
seberapa banyak putaran terjadi dalam satu satuan waktu. Misal, RPM, adalah
seberapa banyak putaran terjadi dalam satu menit.
Frekuensi
angular
Diukur dalam
radian per detik, di mana 1 RPM = pi/30 rad/detik. Satu putaran bernilai 2 pi
rad.
Jumlah gigi
Yaitu jumlah gigi yang dimiliki oleh
roda gigi. Dalam kasus roda gigi cacing, jumah gigi adalah nomor thread
dari roda gigi cacing.
Aksis
Sumbu yang melalui pusat perputaran
roda gigi.
Pitch
Ruang di antara gigi.
Sudut heliks
Sudut antara tangen ke heliks dan
aksis roda gigi. Sudut heliks roda gigi spur bernilai nol, dan sudut heliks
roda gigi cacing mendekati 90 derajat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar