Sabtu, 10 Januari 2015

MAKALAH PENANGGULANGAN KEBAKARAN K3 LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Penanggulangan kebakaran merupakan langkah yang wajib dilakukan oleh setiap orang. Kebakaran termasuk masalah yang tidak dikehendaki kedatangannya, baik itu dirumah maupun ditempat kerja. Penyebabnya beragam dari yang sepele sampai ke masalah yang berat. Seperti membuang putung rokok sembarangan, kebocoran tabung gas sampai konsleting listrik. Contoh tadi merupakan penyebab yang biasa kita jumpai.. Di Indonesia sendiri kebakaran merupakan masalah yang berat. Dikarenakan dipengaruhi iklim yang dapat membantu masalah tersebut. Di Balikpapan saja sudah seringkita jumpai kebakaran rumah, tempat kerja dll. Faktor utama penyebab terjadinya masalah yaitu konsleting listrik. Serta ditambah banyak rumah yang terbuat dari kayu. Hal ini merupakan “Triangle of Fire” dimana sumber api itu berada.  Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang cara menanggulangi kebakaran. Dengan dibuatnya tugas ini agar mahasiswa mengetahui tentang penanggulangan kebakaran secara umum.

RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu penanggulangan kebakaran ?
2.      Apa saja prinsip penanggulangan kebakaran ?
3.      Apa saja pengenalan kelas-kelas penanggulangan kebakaran ?
4.      Apa saja peralatan penanggulangan kebakaran ?
5.      Bagaimana cara mencegah kebakaran ?
TUJUAN
1.      Untuk mengetahui penanggulangan kebakaran
2.      Untuk mengetahui prinsip penanggulangan kebakaran
3.      Untuk mengetahui pengenalan kelas-kelas penanggulangan kebakaran
4.      Untuk mengetahui peralatan penanggulangan kebakaran
5.      Untuk mengetahui cara mencegah kebakaran
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Penanggulangan Kebakaran
Penanggulangan kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.
Penanggulangan kebakaran membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan beserta pengawasan karyawan, suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah dicapainya.

Prinsip Penanggulangan Kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:
Ø  Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
Ø   Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar,       kayu, plastik dan sebagainya.
Ø   Oksigen (tersedia di udara)








Pengenalan Kelas-Kelas Kebakaran
Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.


Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.

Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.

 Peralatan Pencegahan Kebakaran
1.      APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.


2.      Hydrant
Sebuah hidran adalah tindakan proteksi kebakaran aktif , dan sumber air yang disediakan di sebagian besar wilayah perkotaan , pinggiran kota dan pedesaan dengan layanan air kota untuk memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk memasuki pasokan air kota untuk membantu memadamkan api .
Ada 3 jenis hydran, yaitu :
   a. hydran gedung,
                                b. hydran halaman dan
                                c. hydran kota.
Sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

 3. Detektor Asap / Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

4. Fire Alarm
Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat.




  5. Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.
Pencegahan  Kebakaran
Pencegahan kebakaran merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk menanggulangi kebakaran sejak sedini mungkin. Berikut ini beberapa langkah-langkahnya :
a. Pencegahan         
1.      Sudahkah kompor dimatikan? Kompor minyak tanah dan gas harus di rawat dengan baik, sehinnga api bisa menyala dengan baik. Untuk kompor minyak tanah, pastikan sumbu kompor masih panjang. Untuk kompor gas pastikan tidak ada kebocoran di selang atau sistem yang lain. Kalau perlu dipasang gas detector.
2.      Lampu penerangan dengan bahan bakar minyak sebaiknya dimatikan sebelum tidur.
3.      Apabila menggunakan nyamuk bakar, pastikan ditaruh di tempat yang aman. Jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.
4.      Pastikan bahwa instalasi listrik di rumah anda aman. Ketahuilah berapa besar daya yang bisa dipakai di rumah, dengan melihat circuit breaker di meteran rumah. Apabila tertulis 10A, secara sederhana berarti daya yang bisa dipakai adalah sebesar 10 x 220 = 2200 Watt. Dan perhatikan pula pembagian beban dan jebes kabel yang dipakai.
5.      Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran. Ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau T pada satu titik sumber listrik.
6.      Pastikan stop kontak dan steker (kontak tusuk) dalam keadaan baik. Sehingga waktu steker dimasukkan dalam stop kontak, terjadi sambungan yang stabil (tidak bergerak-gerak, orang Jawa bilang oglak-aglik). Karena ini akan menimbulkan percikan api yang dapat memicu kebakaran.
7.      Pergunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai, jangan dibesarkan.
8.      Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki. Karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
9.      Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistem pengaman yang sesuai. Dan PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada. 
b. Penanggulangan             
1.      Pasang detektor asap di langit-langit rumah, di luar kamar tidur dan disetiap lantai untuk rumah betingkat. Alat ini perlu di test setiap bulan untuk memastikan selalu dalam kondisi baik.
2.      Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah anda. Apabila anda bisa membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) untuk di dapur dan kamar tidur. Juga pemadam kebakaran, untuk rumah pakailah pemadam kebakaran jenis bubuk (powder).
3.      Apabila anda tidak mau membeli peralatan di atas, persiapkanlah pemadam kebakaran dari ledeng rumah. Siapkan selang yang cukup panjang, dan quick connection. Pasang beberapa qucik connection di keran rumah anda, terutama apabila rumah anda cukup luas. Sehingga ada beberapa titik untuk bisa memasang selang anda dengan cepat.
4.      Juga sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api.
5.      Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat telephone, atau program telephone untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar.
c. Penyelamatan diri  
Kasus seperti yang saya uraikan di blog sebelum ini tidak perlu terjadi apabila penghuni rumah sudah melakukan pengenalan dan pengecekan rumah dengan seksama.
1.      Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan keluarga, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap kamar. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah teralis rumah akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri di rumah bersama dengan keluarga.
2.      Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur.
3.      Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
4.      Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.
5.      Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api.  
d. Lingkungan yang aman     
Banyak kebakaran sudah terlambat untuk dipadamkan karena linkungan sekitar terlalu padat. Jalan terlalu sempit untuk dilalui mobil pemadam kebakaran dan sumber air sulit didapatkan. Untuk menciptakan lingkungan yang aman, berarti juga lingkungan harus mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran. Lingkungan sekitar perlu dirapikan sehingga apabila ada kondisi darurat dengan mudah dicapai oleh mobil pemadam kebakaran, ketahui lokasi pemadam kebakaran terdekat dan apabila ada hydrant disekitar perlu dicheck apakah masih berfungsi. Lingkungan yang aman bisa terwujud apabila warga sekitar memiliki kesadaran akan keselamatan.    


















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
          Penanggulangan kebakaran adalah langkah pencegahan supaya tidak terjadi kebakaran. Ada peralatan untuk menanggulangi kebakaran seperti Apar, Sprinkle dll. Serta ada kelas-kelas pengelompokan jenis penyebab kebakaran. Bahkan cara bagaimana langkah-langkah penanggulangan kebakaran. Untuk itu marilah teman-teman kita semua berperilaku teliti dan tidak ceroboh dalam menanggapi masalah kebakaran ini. Karena masalah ini jika disepelekan akan berakibat fatal. Api kecil memerah, Api besar musibah.

SARAN
Beberapa saran yang bisa diberikan untuk penyempurnaan tugas ini adalah:
1.      Jangan lupa menyediakan peralatan pencegah kebakaran dirumah dan ditempat kerja.
2.      Jangan lupa untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran.
3.      Copotlah colokan listrik bila sesudah digunakan.
4.      Bila terjadi kebocoran gas, langsung copot selang dengan tabung gasnya dan letakkan ditempat terbuka. Dan jangan menyalakan api.
5.      Bersifatlah teliti, hati-hati untuk keselamatan Anda.











DAFTAR PUSTAKA





3 komentar:

  1. artikel yang sangat bagus dan bermanfaat
    www.sepatusafetyonline.com

    BalasHapus
  2. artikel yang bermanfaat, jangan lupa mampir keweb kita untuk menunjang k3 anda www.sepatusafetyonline.com

    BalasHapus