Sabtu, 10 Januari 2015

MAKALAH KAPASITOR

KAPASITOR
A.    Definisi Kapasitor
Kapasitor adalah alat yang dapat menyimpan energy di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad, sesuai dari nama sang penemu Micahel Farad (1 Farad = 9 x 1101). Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Kapasitor atau kondensator atau biasa disebut dengan kapasitor polar, identik dengan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negative dan memiliki cairan elektrolit, biasanya berbentuk tabung. Sedangkan kapasitor yang satunya disebut kapasitor non polar, kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif ataupun negative pada kakinya, berbentuk pipih dan berwarna hijau, merah, dan coklat. Mirip seperti kancing atau tablet.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/8f/Capacitor_symbol.jpghttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/6c/Polarized_kondensator_symbol_3.jpg


Gambar 1 : lambang kapasitor polar (kiri) dan kapasitor non polar (kanan)

B.     Kegunaan Kapasitor
Telah dijelaskan di atas bahwa guna dari kapasitor adalah menyimpan muatan listrik. Dalam beberapa sistem pengapian mobil, misalnya, sebuah kapasitor (disebut kondensor) menyimpan sementara muatan pada saat poin breaker dari distributor terbuka. Jika tidak ada kondensor, muatan akan melonjak jauh dan merusak poin.
Selain itu kapasitor juga berfungsi :
1.   Sebagai kopling diantara satu rangkaian tertentu dengan rangkaian lannya di power supply
2.      Sebagai penyaring / filter didalam rangkaian power supply
3.      Dalam rangkaian antena berfungsi sebagai pembangkit gelombang / frekuensi
4.      Pada lampu neon adalah untuk penghemat daya listrik
5.      Pada rangkaian yg ada terdapat kumparan dan terjadi pemutusan / terputusnya arus maka akan terjadi loncatan listrik, nah kapasitor lah yang berfungsi untuk mencegah terjadinya loncatan listrik ini
6.      Pada pesawat penerima radio fungsinya untuk pemilih panjang frekuensi / gelombang yang akan ditangkap.

C.    Prinsip Kerja Kapasitor
Kapasitor terdiri dari 2 plat penghantar yang terpisah oleh foli isolator (dielektrik). Waktu plat bersinggungan dengan tegangan listrik, plat negative akan terisi electron-elektron. Jika sumber tegangan dilepas, electron-elektron masih tetap tersimpan pada plat kapasitor (ada penyimpanan muatan listrik).
http://xtop-gear.com/wp-content/uploads/2011/06/clip_image0022.gif
Gambar 2 : kerja kapasitor
Jika kedua penghantar yang berisi muatan listrik tersebut dihubungkan, maka akan terjadi penyeimbangan arus, lampu menayala lalu padam.

D.    Jenis-jenis Kapsitor
Kapasitor terbagi 2, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Kapasitor polar yaitu kapasitor yang memiliki 2 kutub di kedua ujungnya, yakni kutub positif dan kutub negative, kapasitor jenis ini terbuat dari bahan elektrolit dan berbentuk tabung, serta nilai kapasistansi nya lebih besar. Kapasitor non polar, yaitu kapasitor yang tidak memiliki kutub pada kedua ujungnya, biasanya terbuat dari bahan keramik dan berbentuk seperti kancing, nilai kapasistansinya lebih kecil dari kapasitor polar.
Gambar 3  : kapasitor polar (kanan) kapaistor non polar (kiri)

Jenis kapasitor atau kondensator juga dapat dibagi menjadi beberapa bagian, menurut kegunaannya yakni :
1.      Kondesator tetap
Kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah, kondensator tetap terbagi 3 macam :
a.       Kondensator keramik
Berbentuk bulat tipis, ada yang persegi empat, berwarna hijau atau merah, atau coklat. Kondensator jenis ini dapat dibolak balik pemasangannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl1ZQ6qWoOBI-6mxI6TBhX_POA7AjSiwNEvS0qmUM6GbHo_LXXvgqEThv-ZBDC1L7F0ST9WkInNcqb042VuQMsawzZ6aPOELrAx_AfH_AqjdDo4hemi_BVUDBM_v_jv5HHMWewwjjgLNg/s1600/Kapasitor+Keramik.JPG
Gambar 4  : kondensator / kapasitor keramik
Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF = 0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 μF
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYfnhzk3JUNAALCBLnUSJooCs20N9r24A2DqKhd9MeUdHdRjBgwQCgr8O-KURXnnLuA3yCTX9INDwtrQrJ9LTl5_dK9u3OJzArhxM2REtKQevaH8te1t0lx9pi4KlGTlbLo3NtLj1VKRA/s1600/CARA+MENGHITUNG+NILAI+KONDENSATOR+KERAMIK.jpg
Gambar 5  : cara membaca kapasitas kondensator keramik


b.      Kondensator polyester
Pada dasarnya sama dengan kondensator keramik, begitu juga dengan cara menghitung nilai kapasitasnya. Bentuknya seperti permen dang memiliki warna hijau, coklat, dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLh0d7P-YK-jaxaHa-Y8Y_dnbCquozxvMx__j-u3r5oo9PPTwuKHaT8_yi2zB4gB-NUMlgmMe2awk5hQHxK6wKC_p1vNoZYugb5pyQ6WHZk89oPltVgo-MSDO3BPozQNSvLK_SA3BV7Dc/s1600/Kondensator+polyester.jpg
Gambar 6  : kondensator polyester

c.       Kondensator kertas
Memiliki nilai kapasistansi antara 10 nF – 100 uF dengan toleransi kurang lebih 5% dengan tegangan max 900volt, memiliki kestabilan yang cukup.

2.      Kondensator elektrolit (Elco)
Kondensator yang berbentuk tabung, termasuk jenis kapasitor polar dimana memiliki 2 kutub (+) (-). Untuk menandai kedua kutub, kutub positif ditandai oleh kaki yang panjang, sedangkan kutub negative ditandai dengan kaki yang pendek. Nilai kapasitasnya dari 0,47 uF sampai ribuan makroFarad dengan voltase dari beberapa volt sampai ribuan volt. Kondesntaor elektrolit dapat rusak apabila terjadi kering ( kapasitas berubah), meledak yang disebabkan karena salah pemberian tegangan positif dan negative dan melewati batas maksimum tegangan yang diberi, serta konsleting.
Gambar 7  : Kondensator / kapasitor elektrolit



3.      Kondensator tak tetap
Jenis ini kapasitasnya dapat diubah, secara fisik kondensator ini mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng untuk mengubah nilai kapasitasnya.
Gambar 8 : kondensator jenis variable

C. Pengukuran Kapasitor
            Kapasitor diukur berdasarkan satuan yang disebut “farad” (dilambangkan dengan simbol “F”). Satuan ini menetapkan berapa banyak elektron yang dapat disimpan oleh kapasitor. 1 Farad menyatakan jumlah elektron yang sangat banyak. Kapasitor diukur dengan satuan “micro-farad” (mF) (micro-farad adalah sepersejuta farad).
Selain diukur dalam satuan farad, kapasitor juga memiliki rating tegangan maksimum yang dapat ditanganinya. Ketika mengganti kapasitor, jangan menggunakan kapasitor dengan rating tegangan yang lebih rendah.
Ada tiga faktor yang menentukan kapasitas sebuah kapasitor:
·         Luas pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
·         Jarak di antara pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
·         Bahan yang digunakan sebagai dielektrik.

Kapasitor yang bermuatan dapat mengirimkan energi simpanannya sama seperti yang dapat dilakukan oleh baterai (meskipun penting untuk dicatat bahwa, tidak seperti baterai, kapasitor menyimpan listrik, tetapi tidak menghasilkannya). Ketika digunakan untuk mengalirkan arus walaupun dalam jumlah kecil, kapasitor memiliki potential untuk menyimpan tegangan sampai beberapa minggu lamanya.
Total Capacitance

Total Capacitance sebuah rangkaian bergantung pada bagaimana kapasitor dirancang dalam rangkaian (Gambar 71). Jika kapasitor dalam bentuk paralel, total capacitance ditentukan oleh rumus berikut:

CT = C1+C2+C3

Jika kapasitor dalam seri, total capacitance ditentukan oleh rumus berikut:


Kapasistansi sendiri adalah kemampuan dari kapasitor untuk dapat menampung muatan electron.

CATATAN:
Sebaiknya kedua terminal kapasitor dihubung-singkatkan sebelum menghubungkannya dengan rangkaian atau meter. Cara ini akan menetralkan muatan listrik yang mungkin masih tersisa.




D.  Membaca nilai kapasitas pada kapasitor
Biasanya pada badan kapasitor tertulis besar nilai kapasitasnya. Apabila terdapat satu atau dua angka yang tertulis, ,maka kita bias baca langsung kapasitasnya dengan satuan picoFarad (pF).


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFs0KbzNlEsYjSXnednWpRKfi-BZKkDgtgA1DQMTZszhvLZNXH6MnZOpcZ3BKq7KxdRVVV3vZEnF8QaHiz5xiwlQid6ozMCnbjRe9HAFy_CJDB7kb3mlVV8DnlMLUJV7wjrhKc__bs_VU/s1600/Capasitor+keramik.jpg
Gambar 9 : kapasitor yang memiliki 2 angka di badannya, tertulis 68 yang berarti 68 pF.

Untuk yang di badan kapasitor memiliki 3 angka, misalkan tertulis 104 yang berarti :
·         Angka pertama dan kedua  yaitu 10, menunjukkan nilai
·         Angka ketiga yaitu 4, sebagai faktor pengkali (pangkat) = 10.000

Sehingga kapasitor tersebut bernilai 10 x 10.000 = 100.000 pF = 100 nF = 0,1 uF
Capasitor+keramik.jpg (100×138)Mengindentifikasi dan Membaca Nilai Kapasitor 
Gambar 10 : kapasitor keramik yang memiliki 3 angka pada badannya


Ada kapasitor berjenis polyester, dimana untuk mengetahui nilai kapasitasnya harus berdasarkan atau perhitungan pada warna yang ada di kapasitor tersebut.
kapasitor+polyester.jpg (256×147) Mengindentifikasi dan Membaca Nilai Kapasitor
Gambar 11 : kapasitor polyester serta keterangan nilai dari warnanya

Contoh : ada sebuah kapasitor polyester, pada badannya memilkiki warna coklat, hitam, dan orange.
Maka :  nilai kapasistansi nya adalah 103, dimana coklat = 1, hitam = 0, dan orange = 3. Lalu dihitung untuk mengetahui besar kapasistanisnya (sama dengan cara menghitung pada kapasitor keramik) , 10 x 1000 = 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.


               












KESIMPULAN

Kesimpulannya bahwa kapasitor / kondensator berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik. Struktur kapasitor terdiri dari 2 plat metal yang dipisah oleh bahan dielektrik. Satuan dari kapasitor ( C ) adalag Farad.
Kapasitor memilki 2 jenis, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Kapasitor dapat dirangkai seri maupun parallel, dengan cara perhitungan total kapasistansi berbeda.
Kapasistansi adalah kemampuan kapasitor untuk menampung muatan electron.  Nilai kapasitas kapasitor dapat diketahui dengan 2 cara: langsung berupa angka yang tecetak di badan kapasitor, serta dengan identifikasi warna.









                                            





DAFTAR PUSTAKA

 Caterpillar Asia Pacific Learning . versi 3,2 2013. Buku Panduan Siswa (Modul Pengenalan) : Fundamental Electric.
Jayadin Ahmad. 2007. Ilmu Elektronika : ELDAS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar