Senin, 19 Januari 2015

Makalah Tentang Elpiji

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Pada saat ini bahan bakar merupakan kebutuhan yang penting bagi umat manusia. Kepentingan tersebut digunakan untuk memperlancar kegiatan dalam kebutuhan sehari-hari. Dari bahan bakar tersebut dapat dihasilkan energi yang dapat membantu kehidupan manusia. Bahan bakar sendiri memiliki jenis bermacam-macam diantaranya minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar minyak bumi dijadikan bensin, solar dan minyak tanah. Sedangkan gas alam biasakan dijadikan LNG (liquefied natural gas) dan LPG (liquified petroleum gas). Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah.
Saat ini cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia diperkirakan sebesar 134,0 triliun kaki kubik (TCF) yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Natuna, Sulawesi Selatan, dan Papua. Meski cadangan sangat besar, kemampuan untuk memproduksi gas tersebut masih sangat terbatas sehingga Indonesia setiap tahun hanya memproduksi gas sekitar 3 TCF. Poduksi gas alam tercatat sebesar 8,6 miliar kaki kubik per hari, dimana 6,6 miliar kaki kubik dari produksi tersebut digunakan untuk ekspor dan sisanya sebesar 2,0 miliar kaki kubik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu untuk keperluan fertilizers, refinery, petrochemicals, LPG domestik, PGN, PLN, dan industri lainnya. Penerimaan negara dari gas alam rata-rata sebesar 10% dari total penerimaan negara, dan 80% dari jumlah tersebut berasal dari ekspor.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CHsub>4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
1.2.            Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Liquified Petroleum Gas ?
2. Apa itu definisi Liquified Petroleum Gas ?
3. Apa saja sifat-sifat Liquified Petroleum Gas ?
4. Bagaimana pembuat gas Eliji ?
5. Bagaimana pengemasan tabung gas Elpiji ?
6. Apa saja alat-alat untuk penggunaan gas Elpiji ?
7. Apa perbedaan LPG, LHG dan CHG ?
8. Apa bahaya gas Elpiji ?
9. Apa kelebihan dan kekurangan pemakaian gas Elpiji ?
1.3.            Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah Liquified Petroleum Gas.
2. Untuk mengetahui definisi Liquified Petroleum Gas.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat Liquified Petroleum Gas.
4. Untuk mengetahui pembuat gas Eliji.
5. Untuk mengetahui pengemasan tabung gas Elpiji.
6. Untuk mengetahui alat-alat untuk penggunaan gas Elpiji.
7. Untuk mengetahui perbedaan LPG, LHG dan CHG.
8. Untuk mengetahui bahaya gas Elpiji.
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pemakaian gas Elpiji.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah LPG
Sejarah LPG dapat ditelusuri kembali ke awal abad 20.Seorang ahli kimia Amerika yaitu Dr. Walter Snelling pada tahun 1910 menemukan LPG pertama di Amerika serikat. Dr Walter Snelling melakukan percobaan dengan menyelidiki uap dari bahan bakar bensin dan menemukan bahwa gas yang menguap tersebut adalah Propana, Butana dan Hidrokarbon ringan lainnya.Ternyata propana dan butana dalam bensin disebabkan penguapannya.
Dr. Wallter Snelling lalu mencoba untuk memisahkan bensin menjadi komponen cair dan komponen gas propana. Hasil dari percobaanya tersebut lalu dijual kepada Frank Philips pendiri dari perusahaan minyak philips. Lalu dikembangkan lagi hingga menjadi gas LPG untuk kebutuhan memasak rumah tangga dan dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi.
Produksi komersial pertama elpiji harus menunggu hingga tahun 1920-an, sedangkan perdagangan regional pertama sampai tahun 1950.  Ekstensif menggunakan LPG tidak benar-benar berkembang sampai tahun 1940-an melalui tahun 1960.Sebuah perusahaan minyak besar diperkenalkan LPG ke Prancis pada tahun 1930 pertengahan.  Dan sebuah perusahaan gas besar membangun sebuah pabrik pembotolan di Italia, dekat Venice, pada tahun 1938.  Namun perkembangan kemudian terputus akibat perang.
Pada awal tahun 1950, perusahaan yang memproduksi tabung LPG untuk keperluan rumah tangga dan ini sedang dipasarkan di tempat lain di bawah lisensi.Pertumbuhan berjalan di laju ketersediaan kilang.  Ini diperluas, khususnya di tahun 1960-an, seperti kilang baru dibangun dan bahan bakar minyak mengungsi batubara sebagai bahan bakar industri.  Seluruh Eropa LPG penjualan meningkat dari 300.000 ton pada tahun 1950, 3 juta ton pada 1960, dan 11 juta ton pada tahun 1970.



2.2. Definisi LPG
LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).

Liquefied Petroleum Gas (LPG) Petamina dengan brand Elpiji, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm2. Perbandingan komposisi, propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30: 70. Nilai kalori: + 21.000 BTU/lb. Zat mercaptan biasanya ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji Pertamin dipasarkan dalam kemasan tabung (3 kg, 6 kg, 12 kg, 50 kg) dan curah. 
Gambar 2.1 Tabung Elpiji
            Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperature.
            Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.

2.3. Sifat Elpiji
2.3.1. Sifat Khas LPG
Perlu diketahui, gas LPG bersifat Flammable (mudah terbakar). Dalam batas Flammabality, LPG adalah sumber api yang terbuka. Sehingga letup (percikan api) yang sekecil apapun dapat segera menyambar gas LPG.
Gambar 2.3.1. Mudah Terbakar
Maka pastikan bahwa bau gas LPG telah hilang sama sekali dari dalam rumah, walaupun membutuhkan waktu yang agak lama. Hal ini karena sifat gas LPG yang sangan lamban berputar di udara.

2.3.2.   Sifat Umum LPG
Sebagai bahan bakar, gas LPG mudah terbakar apabila terjadi persenyawaan
di udara. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu diketahui
beberapa sifat umumnya.
1. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG akan membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat mudah terbakar.
2. LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar mengetahuinya secara dini.
3. Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung bergerak kebawah.
4. LPG tidak mengandung racun.
5. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak meninggalkan debu dan abu (sisa pembakaran).
6. Cara penggunaanya cukup mudah dan praktis.
Pada dasarnya tujuan penggunaan bahan bakar gas LPG semata-mata untuk memudahkan perkerjaan rutin sehari-hari. Dengan konsep cepat, tepat dan aman, LPG siap membantu mewujudkan angan-angan sekeluarga.Bila akan keluar rumah, pastikan peralatan LPG dalam keadaan OFF. Tombol penyalur gas, telah dimatikan sehingga tidak ada lagi gas yang keluar.

2.4. Pembuatan Elpiji
LPG merupakan campuran yang mudah terbakar hidrokarbon yang digunakan untuk bahan bakar dalam peralatan pemanas dan kendaraan. Varietas  LPG dibeli dan dijual merupakan campuran,yang terutama propana, terutama butana dan yang paling umum campuran propana dan butana.Propyle dan butylenes biasanya juga hadir dalam konsentrasi kecil . Gas LP diproduksi pada berbagai tahap: distilasi atmosfer, reforming, cracking dan lainnya. Gas LP dihasilkan akan antara 1 dan 4% dari minyak mentah diproses. Hasil ini akan tergantung pada jenis minyak mentah, tingkat kecanggihan dari kilang minyak dan nilai pasar dari propana dan butana dibandingkan dengan produk minyak lainnya. Di seluruh dunia, penyulingan adalah sumber dari sekitar 40% dari LP Gas yang dihasilkan.LPG disintetis dengan mempersempit minyyak bumi atau basah gas alam yang berasal dari sumber bahan bakar fosil,yang diproduksi selama penyulingan minyak mentah  dan menyediakan  sekitar 3% dari energi yang dikonsumsi, dan membakar bersih tanpa jelaga dan emisi sulfur sangat sedikit, tidak berpose bahaya tanah atau air polusi. LPG memiliki nilai kalori khas tertentu dari 46,1 MJ / kg dibandingkan dengan 42,5 MJ / kg untuk bahan bakar
Gambar 2.4. Pengisian Elpiji
 minyak dan 43,5 MJ / kg untuk bensin kelas premium (bensin).Namun Kepadatan energi per unit volume 26 MJ / l lebih rendah dari yang baik dari bensin atau bahan bakar minyak. LPG terdiri dari propana dan butana lebih tinggi,gas  alam terdiri dari metana dan etana yang lebih rendah.LPG akan lebihcepat menguap pada tekanan atmosfer . Yang berarti memiliki nilainkalori yang lebih tinggi daripada gas alam.Hal ini menandakan bahwa LPG tidak bisa diganti unutk gas alam.Agar hasil pembakaran sempurna maka menggunakan kontrol burner.LPG Bbisa dicampur dengan udara agar menghasilkan gas alam sintesis(SNG).Perbandingan LPG dengan udara adlah 60:40.LPG yang berbasis SNG banyak digunakan dlam cadangan darurat untuk instlasi publik,industri ,dan militer. Sebagai bidang minyak bumi kimia berkembang, kimia propana akan terus maju. Perbaikan akan dilakukan dengan cara propana dipisahkan dari minyak bumi. Salah satu daerah yang menawarkan kesempatan untuk kemajuan dalam bidang produksi sumur minyak. Gas alam banyak yang dibakar di sumur minyak jarak jauh karena sistem perpipaan ekstensif diperlukan untuk mengangkut itu mahal. Ada upaya dilakukan untuk mengkonversi lebih dari gas ini terbuang ke gas terkondensasi, yang dapat dengan mudah disimpan dan diangkut. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa propana kemungkinan akan menjadi semakin populer sebagai bahan bakar gas berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan kekhawatiran enviromnental. Bahkan, dalam Clean Air Act tahun 1990 LPGs Kongres bernama sebagai salah satu bersih-pembakaran bahan bakar alternatif yang ditunjuk untuk mengambil kualitas udara nasional ke abad kedua puluh satu. Pembuatan propana melibatkan pemisahan dan pengumpulan gas dari sumber-sumber BBM.

1.   Kedua proses dimulai ketika ladang minyak bawah tanah disadap oleh pengeboran sumur minyak. Gas / campuran minyak hidrokarbon disalurkan keluar dari jebakan baik dan menjadi gas, yang memisahkan aliran menjadi minyak mentah dan "basah" gas
2.   Minyak mentah lebih berat dan tenggelam ke dasar perangkap, melainkan kemudian dipompa ke tangki penyimpanan minyak untuk perbaikan kemudian
3.   Gas basah datang dari atas perangkap dan disalurkan ke pabrik penyerapan bensin, di mana ia didinginkan dan dipompa melalui penyerapan minyak untuk menghapus bensin alam dan gas petroleum cair
4.   Minyak menyerap, jenuh dengan hidrokarbon, disalurkan ke mana masih hidrokarbon direbus. Campuran minyak bumi dikenal sebagai "bensin liar." Minyak menyerap bersih kemudian kembali ke absorber, di mana ia mengulangi proses.
5.   Bensin liar dipompa ke menara stabilizer(bensin cair alami akan dihapus dari bagian bawah dan campuran gas cair minyak bumi diambil dari atas).
6.   Campuran gas LP, yang sekitar 10% dari campuran gas total, dapat digunakan sebagai campuran atau lebih jauh terpisah menjadi tiga bagian isobutana-butana, dan propana (sekitar 5% dari campuran gas total).
Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur.
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
®   Elpiji propana,yang sebagian besar terdiri dari C3
®   Elpiji butana,yang sebagian besar terdiri dari C4
®   Elpiji campuran,yang merupakan campuran dari propane dan butane.Elpiji ini adalah jenis LPG yang dipasarkan oleh Pertamina.

2.5 Pengemasan Tabung Gas Elpiji
Aturan umum adalah bahwa satu unitvolume cairan akan diperluas untuk sekitar 800 unit volume gas pada suhu dan tekanan standar dengan beberapa variasi akibat gaya antarmolekul dan ukuran molekul dibandingkan dengan gas ideal.Normal tabung gas tekanan tinggi atau botol akan mengadakan 200-400 atmosfer (unit).Suasana unit tekanan dipegang oleh botol setara dengan jumlah volume suhu dan  tekanan standar dari gas yang yang dimiliki oleh botol untuk gas ideal. Tabung gas adalah istilah yang digunakan untuk zat yang berbentuk gas pada suhu dan tekanan standar (STP) dan telah dikompressi dan disimpan dalam baja karbon,stainless stell,alumunium,atau botol komposit yang sering kita kenal dengan tabung gas. Tabung Elpiji yang sedang terisi cairan dan gas tidak mungkin meledak karena gas elpijinya dalam keadaan jenuh. Kalaupun tekanannya terlalu tinggi melewati ambang batas maka tabung hanya menjadi pecah.Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji


Gambar 2.3. Pengisian Tabung
tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.  Bahaya akan timbul jika gas muncrat keluar tidak ditanggulangi dengan benar.
Berikut ini adalah proses pengemasan tabung gas LPG :
Produksi LPG Cylinder dalam pedoman standar internasional diurutkan sebagai berikut:

1.     Blanking & Tubuh Membentuk Baris
2.   Valve Penjaga Cincin & Foot Jalur Cincin Produksi
3.     Valve Leher (Valve Boss atau Ring Neck) Line Produksi
4.     Welding, Heat Treatment dan Line Hidrostatis Pengujian
5.     Permukaan Coating Line
6.     Finishing Line dengan Pengujian Pneumatic

2.6 Alat-alat untuk penggunaan Gas Elpiji
Keputusan Dirjen Migas No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990, Gas Elpiji yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang terdiri dari Gas Propane dan Gas Butane yang perbandingan campurannya adalah Propan 30% dan butane 70%.
Sesuai Keputusan Dirjen Migas No. 25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990 ini juga menyebutkan bahwa Spesifikasi Bahan Bakar Gas Elpiji untuk Keperluan Dalam Negeri adalah Spesifikasi LPG Propane (C3) dan Spesifikasi LPG Butane (C4) menggunakan standar ASTM (American Standard Testing Method).
Campuran atau paduan dari 2 jenis gas inilah yang dinamakan “ELPIJI” yang sekarang tersebar luas di masyrakat untuk kepentingan dapur, industri dan transportasi. Gas Elpiji termasuk yang dapat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0.1% (100%=1.000.000 ppm) akan menyebabkan mengantuk, mimpi kemudian meninggal.
Kelakuan dan sifat dari Elpiji adalah:
Elpji agar terbakar atau meledak harus terdapat/memenuhi 3 unsur yaitu:
  1. Hydrocarbon (BBM atau BBG)
  2. Oxigen (Terdapat dalam udara yang kita hirup untuk bernafas)
  3. Panas (Korek api, pematik, loncatan bunga api, elektrik statis dll.)
Ketiga unsur ini yang disebut: Segitiga Api.
Gambar 2.5. Triangle of Fire

Tidak begitu menguntungkan bagi Elpiji karena pada campuran tertentu akan menyebabkan ledakan yaitu pada konsentrasi gas 1.8% s/d 10% di udara terbuka atau tertutup.
Pada konsentrai gas Elpiji 0% s/d 1.8% di udara tidak akan terbakar atau meledak karena terlalu miskin hidrokarbon.
Pada konsentrasi gas 10% s/d 100% di udara juga tidak bisa terbakar karena terlalu kaya hidrokarbon.
Untuk menghindari terjadinya bahaya dari segitiga api caranya adalah dengan menghilangkan salah satu unsur tersebut pada keperluan berbeda.

2.6.1 Macam-macam Komponen Pelengkap Gas Elpiji
Pada peralatan baik itu dapur rumah tangga, industri ataupun transportasi rentan terjadi kebocoran karena Tabung Gas adalah merupakan Bejana Bertekanan. Tekanan Gas Elpiji termasuk rendah pada suhu ruangan biasa.

Menurut Undang Undang Uap (Stoom Ordonnantie) 1930 yang masih berlaku sampai sekarang dan belum pernah direvisi, pasal 1; ayat 1, bahwa: Bejana atau tabung yang bertekanan > 1 Atmosfir (atm) harus mendapat injin dan pengawasan oleh Negara/Pemerintah.
Gambar 2.6.1 Selang
Kebocoran Gas Elpiji dapat terjadi melalui sambungan selang yang tidak kedap atau selangnya sendiri yang berpori pori sehingga dapat ditembusi oleh gas karena mutu selang yang tidak memadai, melalui katup/klep dari tabung itu sendiri yang tidak pas terhadap dudukannya atau bisa juga seperti yang pernah penulis dapati saat memasak makanan yang kuahnya dapat meluap, terjadi luapan sehingga mematikan api di kompor. Hal ini menyebabkan gas menyembur terus tanpa diawasi sehingga gas memenuhi ruangan dapur.
Gambar 2.6.1. Regulator
Kebocoran lainnya karena regulator ditancapkan ke tabung dengan sistim klip on dimana karena konstruksi sangat sederhana (sudah SNI) sehingga kurang kokoh dan tidak mencekam dengan baik sehingga rentan terjadi kebocoran, ditambah lagi dengan mutu dari karet yang kurang baik. Jika terjadi kebocoran gas Elpiji didapur akan menjadi sangat berbahaya karena hal yang tidak menguntungkan bahwa Gas Elpiji lebih berat dari udara, jika udara 1 per satuan berat maka Gas Elpiji adalah 2 per satuan berat.
Konsentrasi Gas ELPIJI akan sangat berbahaya utamanya jika tidak ada peranginan yang menghembusnya keudara luar. Gas Elpiji ini akan merambat dilantai karena lebih berat dari udara, sehingga kadang kala tidak terhembus oleh angin atau exhaust fan atau tidak terhisap oleh cerobong di atas tungku dapur.
Kebocoran gas Elpiji yang merambat di lantai kadangkala belum tercium orang yang sedang berdiri sehingga, setelah tercium berarti gas yang ada sudah setinggi hidung orang yang menciumnya.
Gambar 2.6.1 Karet
Volume Gas bisa aja tanpa diduga telah terakumulasi dan berada pada campuran yang dapat meledak. Campuran gas Elpiji terhadap udara sampai dengan 1.8% walaupun tersulut atau dibakar dengan pematik api tidak akan terjadi ledakan atau menyala.
Tetapi pada kandungan gas diantara 1.8% — 10% akan meledak sangat dahsyat jika ada sumber api atau dari elektrik statis. Pada kandungan Elpiji > 10% hanya akan menyala saja.(lihat segitiga ledak dan segitiga nyala)
Ledakan Elpiji pada kandungan 1.8% —- 10% termasuk kategori sempurna sehingga sangat dahsyat daya hancurnya berlangsung secara berantai, kekuatannya tergantung dari jumlah campuran yang meledak. Pada saat meledak seluruh oksigen yang ada didaerah itu akan terpakai habis dan menjadi hampa udara, sehingga jika ada orang didaerah sekitarnya disamping mendapat luka bakar juga akan kesulitan bernafas. Bangunan sekitarnya akan porak poranda dilanda oleh udara yang bolak balik. Elpiji yang meledak pada kandungan 1.8% s/d 10% ini hakekatnya tidak diikuti oleh kebakaran. Kalau disusul oleh kebakaran berarti kandungan gas sudah > 10% menyala saja (flammable) bukan ledakan.

Gambar 2.6.1. Tabung Gas
Gas Elpiji kemudian dikemas dalam bentuk Tabung 3,6 Kg, 12Kg dan 50kg, isi tabung terdiri dari bentuk Elpiji cair dan Elpiji gas jenuh. Tekanan dalam Tabung Elpiji berubah ubah seiring dengan perobahan suhu di sekelilingnya. (hokum:boyle – gay lussac). Kemasan ini memungkinkan penyebaran ke seluruh pelosok Nusantara, karena distribusi dan transportasi menjadi mudah.
Tabung gas Elpiji berapapun ukurannya tidak boleh diisi penuh, batas amannya adalah 80% dan juga tidak boleh kosong samasekali karena:
Tabung Elpiji berisi gas Elpiji dan cairan Elpiji yang bertekanan pada isi (volume) yang tetap, sehingga yang berubah (variable) adalah suhu (temperature) dan tekanan (Pressure). Artinya gas Elpiji dapat di pampatkan sedangkan cairannya tidak, Sehingga jika terisi penuh maka dengan sedikit kenaikan suhu tabung Elpiji dapat pecah. Jika pecah maka cairan Elpiji tersembur keluar dan dengan cepat menjadi gas yang akan meledak jika bercampur dengan udara dan terpicu oleh loncatan bunga api atau elektik statis.
Tabung Elpiji tidak boleh kosong samasekali karena secara teoritis dapat meledak sendiri, Walaupun peristiwa ledakan yang sesuai teori ini kemungkinannya satu kali diantara sejuta, tapi kan pemakainya puluhan juta. (Penjelasannya memerlukan analisa yang panjang).
Tabung Elpiji yang sedang terisi cairan dan gas tidak mungkin meledak karena gas elpijinya dalam keadaan jenuh. Kalaupun tekanannya terlalu tinggi melewati ambang batas maka tabung hanya menjadi pecah. Bahaya akan timbul jika gas muncrat keluar tidak ditanggulangi dengan benar.
Bejana atau tabung seperti kapal-kapal tanker atau mobil-mobil tangki sampai dengan tabung-tabung yang ukuran kecil dapat meledak sendiri, karena sesuai dengan teori segitiga ledak yang kami paparkan diatas. Teori ini berlaku bagi bejana atau tabung yang dalam keadaan kosong karena dapat mengandung unsur-unsur yang dapat mengakibatkan ledakan yaitu ada campuran gas (hidrokarbon) dan udara(oksigin) serta ada pemicunya(elektrik statis).
Jika ketiga unsur dari segitiga ledak terpenuhi maka akan terjadi ledakan, namun ledakan Tabung 3kg tidak seperti bom atau granat karena disamping isi (volume)sedikit juga tabung yang dikonstruksi bentuk silinder sangat kuat karena gaya dorongnya saling menghilangkan(baca ilmu gaya). Paling-paling yang kalah dan mental tercabut duluan adalah katup keamanannya termasuk rumah katup. (harus diingat bahwa tabung akan meledak pada saat kosong artinya tabung pernah bertekanan dibawah tekanan 1 atm sehingga volume campuran yang meledak sangat sedikit, tekanan tabung sesungguhnya pada ambient temperature k.l. 6 kg/cm2 Atm mutlak = ata)

2.7. Perbedaan LPG, LNG dan CHG
Bahan Bakar Gas Cair,yang secara umum, biasa kita sebut dengan ELPIJI ( LPG ), kita tentu sering mendengar dan akrab sehari-hari dengan kehidupan kita, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga, namun apakah ELPIJI itu.

2.7.1 LPG

        Elpiji diperkenalkan Pertamina sejak tahun 1968. Tujuan Pertamina memasarkan ELPIJI adalah untuk meningkatkan pemanfaatan hasil produk Minyak Bumi, bentuk nya juga cair, namun perbedaan terbesar nya dari LNG adalah, heating valuenya yang lebih besar. selain juga mengurangi permintaan dari kalangan ibu rumah tangga akan Minyak Tanah, ELPIJI sendiri merupakan peng-Indonesia-an ucapan LPG (dibaca elpiji) atau LIQUEFIED PETROLIUM GAS. Pertamina menjadikan LPG sebagai merk dagang. ELPIJI adalah Bahan Bakar yang ramah terhadap lingkungan. Dikalangan Ibu rumah tangga dan pengusaha restaurant, pengguna ELPIJI menjamin dapur yang tetap resik dan bersih. Selain itu bila dibandingkan dengan Minyak Tanah atau Kayu Bakar, daya pemanasan ELPIJI lebih tinggi sehingga memasak lebih cepat matang dan tentu lebih cepat dihidangkan.
                                                     Gambar 2.7.1. Tabung LPG

Elpiji merupakan campuran dari berbagai unsur Hydrocarbon yang berasal dari penyulingan Minyak Mentah dan berbentuk Gas. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair, sehingga dapat disebut sebagai Bahan Bakar Gas Cair. Komponennya didominasi Propana ( C3H8 ) dan Butana (C4H10). ELPIJI juga mengandung Hydrocarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya Etana (C4H6) dan Pentana (C5H12). Dalam kondisi Atmosferis , ELPIJI berupa gas dan dapat dicairkan pada tekanan diatas 5kg/cm2. Volume ELPIJI dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair. Sifat lain ELPIJI lebih berat dibanding udara, karena Butana dalam bentuk Gas mempunyai Berat Jenis dua kali Berat Jenis udara.

LPG banyak dipakai sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah di rumah tangga, namun di luar negeri LPG sudah banyak kegunaannya, salah satunya sebagai bahan bakar mobil.


2.7.2. LNG
Jelas LNG adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia terbanyaknya adalah Methana, lalu sedikit Ethana, Propana, Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen. LNG biasanya di pakai di Industri sebagai bahan bakar. LNG adalah kepanjangan dari Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair). LNG adalah Gas Alam yang didinginkan lalu di kondensasikan menjadi liquid (cair). Kandungan utama dari LNG adalah methane dengan sedikit ethana, propane, Iso-butana, normal-butana, iso pentana +, serta kandungan – kandungan H2S yang beragam. Pada umumnya LNG disimpan dengan temperatur yang sangat rendah yaitu –150oC dengan tekanan 17 bar.g.
Gambar 2.7.2. Kapal Memuat LNG

Perbedaan LNG (Liquified Natural Gas) dengan LPG (Liquified Petroleum Gas).
LNG adalah Gas Metana (C1) yang dicairkan, sedangkan LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4) yang dicairkan.
Apa saja hasil dari LPG,
Bahan Bakar Gas ELPIJI untuk kebutuhan Rumah Tangga, Industri dan Komersial yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI campuran Propana dan Butana selanjutnya disebut ELPIJI CAMPURAN.
LPG ini mempunyai Vapour Pressure pada 100F sebesar 120 psig, dengan komposisi :
% Vol C2 maksimum 0.2,
% Vol C3 & C4 minimum 97.5 dan
% Vol C5+ (C5 & Heavier) maksimum 2.0.

Sedangkan Bahan Bakar Gas LPG untuk kebutuhan khusus dan Komersial, yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI Propana, selanjutnya disebut ELPIJI PROPANA.
LPG ini mempunyai vapour pressure pada 100 F sebesar 210 psig, dengan komposisi:
% vol C3 total minimum 95,
% vol C4 (C4 & heavier) maksimum 2.5.

Bahan Bakar Gas LPG untuk kebutuhan komersial yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI Butana, selanjutnya disebut LPG BUTANA. LPG ini mempunyai vapour pressure pada 100 F sebesar 70 psig, dengan komposisi:
% Vol C4 minimum 97.5,
% Vol C5 maksimum 2.5 dan
% Vol C6+ (C6 & Heavier) NIL.

Sedangkan hasil dari LNG antara lain :

* LNG : Liquified Natural Gas ( mayoritas Methana - C1 )
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana - C4 )
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya Ethana-Propana-Butana C2-C3-C4 )
* Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar antara C5 - C8 ), Condensible Gas
* Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 - C13 ), bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya cracked naphtha )
* Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
* Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene untuk turbin-gas pesawat terbang )
* Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin untuk pesawat terbang bermotor bakar )
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk mesin diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan mesin-mesin kecil )
* MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat kental pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan bahan bakar heater, mempunyai kalor pembakaran yang tinggi, sehingga volume pembakaran spesifiknya tinggi.

2.7.3. CNG
        Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih 'bersih' bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.

Argentina dan Brazil di Amerika Latin adalah dua negara dengan jumlah kendaraan pengguna CNG terbesar. Konversi ke CNG difasilitasi dengan pemberian harga yang lebih murah bila dibandingkan dengan bahan bakar cair (bensin dan solar), peralatan konversi yang dibuat lokal dan infrastruktur distribusi CNG yang terus berkembang. Sejalan dengan semakin meningkatnya harga minyak dan kesadaran lingkungan, CNG saat ini mulai digunakan juga untuk kendaraan penumpang dan truk barang berdaya ringan hingga menengah.

Sesungguhnya di Indonesia, CNG bukanlah barang baru. Pencanangan untuk menggunakan CNG yang harganya lebih murah dan lebih bersih lingkungan daripada bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986. Pada saat itu ditetapkan bahwa 20 persen dari armada taksi harus memakai CNG. Namun, karena pada saat itu harga BBM masih dianggap terjangkau dan stasiun pengisian BBM terdapat di mana-mana, maka minat untuk menggunakannya tidak sempat membesar.
                     
                                                     Gambar 2.7.2. Tabung CNG
Saat ini di Jakarta hanya terdapat 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG), tetapi yang berfungsi tak lebih dari enam SPBG. Untuk mendorong penggunaan CNG, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengharuskan bus TransJakarta yang melayani rute 2, rute 3, dan rute selanjutnya untuk menggunakan CNG.

2.7.2.1. CNG dibandingkan dengan LNG dan LPG
        CNG kadang-kadang dianggap sama dengan LNG. Walaupun keduanya sama-sama gas alam, perbedaan utamanya adalah CNG adalah gas terkompresi sedangkan LNG adalah gas dalam bentuk cair. CNG secara ekonomis lebih murah dalam produksi dan penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan dan tangki kriogenik yang mahal. Akan tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi. Oleh karena itu pemasaran CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber gas alam.

CNG juga perlu dibedakan dari LPG, yang merupakan campuran terkompresi dari propana (C3H8) dan butana (C4H10).
Dengan sedikit tulisan ini seharusnya kita menyadari bahwa persediaan itu semakin lama semakin habis dan hal tersebut membutuhkan waktu jutaan tahun untuk mendapatkan sumber energi tersebut. Gunakanlah energi dari alam semaksimal dan se efisien mungkin karena, mahalnya semua yang akan kita terima akan berdampak pada anak cucu kita kemudian hari.


2.8. Bahaya Gas Elpiji
Salah satu risiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercapatan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar.
Elpiji agar terbakar atau meledak harus terdapat/memenuhi 3 unsur yaitu:
1.   Hydrocarbon (BBM atau BBG)
2.   Oxigin (Terdapat dalam udara yang kita hirup untuk bernafas)
3.   Panas (Korek api, pematik, loncatan bunga api, elektrik statis dll.)
Ketiga unsur ini yang disebut: Segitiga Api.
Gambar 2.8. Triangle of Fire

Tidak begitu menguntungkan bagi Elpiji karena pada campuran tertentu akan menyebabkan ledakan yaitu pada konsentrasi gas 1.8% s/d 10% di udara terbuka atau tertutup.
Pada konsentrai gas Elpiji 0% s/d 1.8% di udara tidak akan terbakar atau meledak karena terlalu miskin hidrokarbon.
Pada konsentrasi gas 10% s/d 100% di udara juga tidak bisa terbakar karena terlalu kaya hidrokarbon.
Untuk menghindari terjadinya bahaya dari segitiga api caranya adalah dengan menghilangkan salah satu unsur tersebut pada keperluan berbeda.

2.9. Kelebihan dan Kerugian Pemakaian Gas Elpiji
2.9.1. Kelebihan
  1. Pembakaran lebih baik karena perbaikan struktur ion dari gas  elpiji oleh medan magnet.
  2. Pembakaran lebih baik sehingga memaksimumkan/optimalisasi kalori panas yang dihasilkan.
  3. Tidak ada efek samping.
Sistem penghematan dapat pula dipergunakan untuk mesin berbahan bakar solar dan dapat pula pada mesin menggunakan injeksi (non karburator). Bentuk pemasangan adalah sama prinsipnya dengan gambar bentuk pemasangan diatas, namun cara dan letak pemasangan persisnya dapat melihat cara pemasangan pada produk-produk komersial pada umumnya dengan teknologi magnet. Pada prinsipnya bahan bakar/ gas elpiji akan menerobos medan magnet yang ditimbulkan.

       2.9.2. Kerugian
Pada dasarnya jika gas LPG digunakan secara benar dan tepat guna, maka tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti. Namun jika terjadi kebocoran dan diletakkan di dekat api, akan menimbulkan ledakan yang sangat besar dan berbahaya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Elpiji, merupakan  singkatan dari bahasa Inggris LPG (liquified petroleum gas, artinya “gas minyak bumi yang dicairkan”), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dari sisi emisi bbg elpiji lebih sempurna dibandingkan dengan briket batubara karena gas dan zat buangannya tidak mengganggu kesehatan manusia dan tidak membutuhkan cerobong emisi khusus. Dari sisi kepraktisannya gas elpiji pun lebih baik daripada briket batu bara di mana untuk membakar briket hingga menyala sempurna di dalam tungku dibutuhkan waktu kurang lebih 15 menit, sedangkan untuk menyalakan dan mematikan kompor gas dibutuhkan waktu beberapa detik saja sehingga lebih cepat, efisien dan praktis. Oleh itulah kenapa pemerintah lebih memilih gas elpiji dibandingkan dengan briket batubara walaupun negara kita sama-sama memiliki kandungan batubara dan gas alam yang sangat melimpah ruah di dalam perut bumi. Manfaat dari pemakaian elpiji diantaranya pembakaran lebih baik karena perbaikan struktur ion dari gas  elpiji oleh medan magnet, pembakaran lebih baik sehingga memaksimumkan/optimalisasi kalori panas yang dihasilkan, tidak ada  efek samping. Sedangkan kerugian dari pemakaian elpiji adalah Pada dasarnya jika gas LPG digunakan secara benar dan tepat guna, maka tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti. Namun jika terjadi kebocoran dan diletakkan di dekat api, akan menimbulkan ledakan yang sangat besar dan berbahaya.



3.2. Saran
    Dalam pemaikaian Elpiji sebaiknya masyarakat berhati-hati. Karena Elpiji merupakan bahan yang mudah terbakar. Untuk itu, perlu pemahaman tentang penggunaan Elpiji dan cara-cara memasang komponen pelengkap dari pemakaian Elpiji






















DAFTAR PUSTAKA
  1. http://projectbuatalatpenghematBBMgaselpiji.html diakses tanggal 13 April 2014 pukul 15.43 WITA
  2. http://LPG(liquefieldpetroleum).html diakses tanggal 13 April 2014 pukul 15.47 WITA
  3. www.wikipedia.com diakses tanggal 14 April 2014 pukul 20.51 WITA
  4. http://perbandingan-bahan-bakar-gas-elpiji-dan-briket-batubara-sebagai-bahan-bakar-alternatif.html diakses tanggal 14 April 2014 pukul 15.56 WITA
  5. http://keuntungandan.kerugian.gas.elpiji.html diakses tanggal 14 April 2014 pukul 16.03 WITA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar