Minggu, 25 Januari 2015

Metode Sianida atau Karbonitridasi Cair

Metode Sianida atau Karbonitridasi Cair

a.       Pengertian Karbonitridasi
Karbonitridasi adalah proses pengerasan permukaan baja karbon rendah (o 0,2%) dengan cara memanaskan nya kedalam lingkungan gas karbon-nitrogen.
Karbonitridasi merupakan suatu proses pengerasan permukaan baja dengan cara pemanasan baja diatas temperatur kritis menggunakan metode penyemprotan gas. Selama proses karbonitridasi berlangsung, atom karbon dan nitrogen terintitisi secara bersamaan kedalam baja melalui penyemprotan media gas ke permukaan baja saat baja mengalami pemanasan. Proses karbonitridasi ini sering juga disebut dengan istilah “Sianida kering”
Proses karbonitridsi biasanya digunakan untuk meningkatkan kekerasan permukaan baja karbon rendah, dengan jalan memanaskannya dalam lingkungan gas karbon-nitrogen dengan suhu yang lebih rendah dari temperatur karburasi yaitu sekitar 750 s.d. 8900C, dengan kedalaman lapisan sekitar 0,7 mm.
Karbon dan nitrogen bebas yang terbentuk akibat pemanasan akan terdifusi kepermukaan baja bereaksi dengan ferit atau paduan lainnya. Lapisan karbonitridasi lebih tahan terhadap pelunakan sewaktu temper dibanding lapisan hasil karburasi.
b.      Pengertian Metode Sianida (Karbonitridasi Cair)
Sianida merupakan proses penyerapan unsur karbon dan nitrogen pada baja karbon rendah untuk memperoleh tingkat kekerasan yang tinggi pada permukaan baja dalam jangka waktu tertentu. Metode sianida ini dilakukan dengan menggunakan rendaman larutan garam yang terdiri dari senyawa natrium bikarbonat (NaHCO3) dan natrium sianida (NaCN) dengan pencampuran senyawa natrium klorida (NaCl) dan barium klorida (BaCl2) sebagai unsur pereaksi pada saat proses sianida berlangsung. Metode sianidabiasanya dilakukan dengan temperatur pemanasan pada baja sekitar 7600C -8700C.

c.       Proses Karbonitridasi Cair
Proses karbonitridasi biasanya digunakan untuk meningkatkan kekerasan permukaan baja karbon rendah, dengan jalan memanaskannya dalam lingkungan gas karbon-nitrogen dengan suhu yang lebih rendah dari temperatur karburasi yaitu sekitar 750 s.d. 8900C, dengan kedalaman lapisan sekitar 0,7 mm. Karbon dan nitrogen bebas yang terbentuk akibat pemanasan akan terdifusi kepermukaan baja bereaksi dengan ferit atau paduan lainnya. Lapisan karbonitridasi lebih tahan terhadap pelunakan sewaktu temper disbanding lapisan hasil karburasi.
Gambar 1 : Proses Karbonitridasi Conveyor

Sianida merupakan proses penyerapan unsur karbon dan nitrogen pada baja karbon rendah untuk memperoleh tingkat kekerasan yang tinggi pada permukaan baja dalam jangka waktu tertentu. Metode sianida ini dilakukan dengan menggunakan rendaman larutan garam yang terdiri dari senyawa natrium bikarbonat (NaHCO3) dan natrium sianida (NaCN) dengan pencampuran senyawa natrium klorida (NaCl) dan barium klorida (BaCl2) sebagai unsur pereaksi pada saat proses sianida berlangsung. Metode sianida biasanya dilakukan dengan temperatur pemanasan pada baja sekitar 7600C - 8700C

Untuk keperluan isolasi emas,metode yang biasa dilakukan untuk eksploitasinya adalah salah satunya dengan metode sianida.meskipun demikian,ada beberapa kekurangan dari metode sianida,yaitu :
(a) proses berjalan sangat lambat, dan
(b) menggunakan natrium sianida yang sangat beracun (Parkes dan Phil, 1961).

 Selama beberapa abad ini sianida telah menjadi agen “leaching” untuk emas. Sianida memiliki sifat-sifat yang baik, seperti keselektifannya terhadap emas, dan sebelum karbon aktif dikenal, sianida juga cocok untuk recovery emas melalui pengendapan dengan seng. Kabon aktif telah menjadi adsorben yang banyak diminati pada skala industri tambang, khususnya untuk recovery emas. Mekanisme adsorpsi sianida-emas terhadap karbon aktif telah banyak diselidiki dan dipublikasikan. Sianida-emas dengan mudah teradsorp ke karbon aktif dan bisa didesorpsi melalui berbagai metode.

















          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar