Sabtu, 10 Januari 2015

MAKALAH RESISTOR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan.Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhudesah listrik, daninduktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

2.1 Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.   Untuk mengetahui tentang resistor
2.   Untuk mengetahui fungsi resintor terhadap rangkaian
3.   Untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung didalam resistor
4.   Untuk mengetahui penandaan pada resistor.
5.   Untuk mengetahui nilai-nilai pada setiap warna pada resistor
6.   Untuk mengetahui jenis-jenis resistor.

3.1 Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa bisa lebih tahu lagi tentang resistor dan jenis-jenisnya.
2. Sebagai referensi untuk adik-adik tingkat nanti.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk.Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film.Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya.Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik.Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder.Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya. Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembap, bahang dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal.Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

2.2 Fungsi dan kegunaan
Fungsi dan kegunaan resistor pada rangkaian
a.       Sebagai pembagi arus dan pembagi tegangan
b.      Sebagai penurun tegangan
c.       Sebagai penghambat arus listrik.
Untuk menyatakan resentasi dan sebaliknya disertakan batas kemampuan dayanya.Berbagai resistor dibuat dari berbagai bahan-bahan yang berbeda dan sifat-sifat yang berbeda. Spesifik yang lain yang harus diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resentasinya adalah besar watt-nya karena resistor bekerja di alirin arus listrik maka akan terjadi disipasi daya berupa panassebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkansemakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasidaya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya100*5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak  berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.

2.3 Macam-macam resistor sesuai dengan bahan dan konstruksinya
Bedasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film. Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) danresistor variabel.Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak.Ukuran relatif semua tahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya agar dapat mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar.
Tahanan yang berubah-ubah seperti yang tercantum dari namanya,memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisamemiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal.Jika dua atau tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut potensiometer. Meskipun sebenarnya piranti tiga terminaltersebut dapat digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagai mana dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalammajalah perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusu.
Kebanyakan potensiometer memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan ulir  pada tengah kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar.Tahanan antara terminal luar selalu tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak terpengaruhi pada posisi lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal luar untuk potensiometer 1M?akan selalu 1M?, tidak ada masalah bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar dapat diubah-ubah dari harga minimum yaitu nol ohm sampai harga maksimum yang sama dengan harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salahsatu terminal luar yang lain akan berkurang

2.4 Bahan-bahan yang terkandung didalam resistor
1.      Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C.Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm.Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C.Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.
2.      Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.

2.5 Penandaan resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna.Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal.Toleransi dasarnya adalah ±20%.Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Empat Pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan.Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor.Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna
Pita pertama
Pita kedua
Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam
0
0
× 100
Cokelat
1
1
×101
± 1% (F)
100 ppm
Merah
2
2
× 102
± 2% (G)
50 ppm
Oranye
3
3
× 103
15 ppm
Kuning
4
4
× 104
25 ppm
Hijau
5
5
× 105
± 0.5% (D)
Biru
6
6
× 106
± 0.25% (C)
Ungu
7
7
× 107
± 0.1% (B)
Abu-abu
8
8
× 108
± 0.05% (A)
Putih
9
9
× 109
Emas
× 10-1
± 5% (J)
Perak
× 10-2
± 10% (K)
Kosong
± 20% (M)

3.2 Jenis-jenis resistor
1.      Rasistor Tetap (Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap)
.Contoh Resistor Tetap.
Resistor Tetap
Standar
AS dan Jepang
Eropa

Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam resistor tetap.
1.      Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
2.      Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
3.      Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.
2.      Resistor ariabel
Yaitu resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.
Resistor Variabel juga dapat di bedakan menjadi dua antara lain :
Resistor Variabel
Standar
AS dan Jepang
Eropa

a.       Resistor Trimpot
Yaitu resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan mengunakan obeng.
Contoh jenis resistor Trimpot


b.      Resistor Potensio
Yaitu resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.
Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :
http://wwwfisikaasikcom.blogspot.com/2012/03.html



3.3 Mengukur Nilai Resistor
            Dimulai dengan warna paling gelap (hitam) lebih terang hingga warna paling terang(putih) Gambar urutan gelang warna pada resistor :
Pedoman dalam menentukan urutan gelang warna
1.      Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
2.      Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain.
3.      Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain,
4.      apabila spasi antar gelang jaraknya sama

Contoh pembacaan kode warna resistor 4:
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
 Gelang 2 = Hitam ( 0 )
 Gelang 3 = Merah ( 102)
 Gelang 4 = emas ( 5 % )

Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5

3.4 Gelang Warna Resistor





Resistor 4 gelang warna : gelang ke 1 dan 2 sebagai nilai satuan, gelang ke 3 sebagai pengali, dan gelang ke 4 sebagai toleransi.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm

Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :
Nilainya : 4 6 0 103  ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm


Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100  ± 5%  100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis kesimpulan sebagai berikut :
1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas.
2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan (potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan listrik.
3. Resistor dapat dibedakan menjadi Resistor tetap (Fixed Resistor), resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor), dan resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices).
4.2 Saran
Selain menarik kesimpulan, penulis juga mengajukan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya dalam penggunaan alat-alat elektronika, terlebih dahulu harus dipelajari manfaat maupun cara penggunaan alat tersebut.
1. Diharapkan agar penulis maupun pembaca mempelajari lebih lanjut mengenai resistor.
2. Kita sebagai jurusan teknik elektro sebaiknya mempelajari lebih lanjut mengenai alat-alat elektonika.







DAFTAR PUSTAKA

Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung ; PT. Pionir Jaya.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta ; PT. Absolut.
Zam, Efvy Zamidra. 2002. Mudah Menguasai ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.
Wasis p. 1981. Keterampilan Elektronika. Surabaya ; PT. Usaha Nasional.





3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Fungsi Resistor
    1. Menghambat, mengatur, dan membatasi arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika.

    2. Menurunkan nilai besaran tegangan listrik, agar menjadi sesuai dengan nilai tegangan yang dibutuhkan oleh sebuah rangkaian atau perangkat elektronik.

    BalasHapus