BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Resistor adalah komponen elektronik dua
kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan.Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring
elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, desah listrik,
daninduktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu.Ukuran
dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
2.1
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk
mengetahui tentang resistor
2. Untuk
mengetahui fungsi resintor terhadap rangkaian
3. Untuk
mengetahui bahan-bahan yang terkandung didalam resistor
4. Untuk
mengetahui penandaan pada resistor.
5. Untuk
mengetahui nilai-nilai pada setiap warna pada resistor
6. Untuk
mengetahui jenis-jenis resistor.
3.1
Manfaat Penulisan
1.
Bagi mahasiswa bisa lebih tahu lagi tentang resistor dan jenis-jenisnya.
2.
Sebagai referensi untuk adik-adik tingkat nanti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi
tertentu.Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor memiliki
beragam jenis dan bentuk.Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface
Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain
komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan
teknologi film tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum
adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film.Resistor ini
biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan
resistor.Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan
mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor,
toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial
ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
Resistor
komposisi karbon terdiri
dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada
kedua ujungnya.Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik.Resistor
komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung
dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder.Resistor yang
sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya. Unsur resistif dibuat dari
campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan
untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari
serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan
sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor
jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi,
kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya
jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain
itu, jika resistor menjadi lembap, bahang dari solder dapat mengakibatkan
perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan.
Walaupun
begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih
ataupun panas lebih.Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup
mahal.Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
2.2
Fungsi dan kegunaan
Fungsi
dan kegunaan resistor pada rangkaian
a. Sebagai
pembagi arus dan pembagi tegangan
b. Sebagai
penurun tegangan
c. Sebagai
penghambat arus listrik.
Untuk
menyatakan resentasi dan sebaliknya disertakan batas kemampuan dayanya.Berbagai
resistor dibuat dari berbagai bahan-bahan yang berbeda dan sifat-sifat yang
berbeda. Spesifik yang lain yang harus diperhatikan dalam memilih resistor pada
suatu rancangan selain besar resentasinya adalah besar watt-nya karena resistor
bekerja di alirin arus listrik maka akan terjadi disipasi daya berupa panassebesar
W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkansemakin
besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia
ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasidaya
5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna
putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.Tetapi biasanya
untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung
dibadannya, misalnya100*5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan
perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu
dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya.
Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.
2.3
Macam-macam resistor sesuai dengan bahan dan konstruksinya
Bedasarkan
jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor
arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor
komposisi dan resistor film. Namun demikian dalam
perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap
(fixed resistor) danresistor variabel.Pengunaan untuk daya rendah yang paling
utama adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak.Ukuran
relatif semua tahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya
(jumlah watt), penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya agar dapat
mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar.
Tahanan
yang berubah-ubah seperti yang tercantum dari namanya,memiliki sebuah
terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar dial, knob,
ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisamemiliki dua
atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal.Jika dua atau
tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya
di sebut potensiometer. Meskipun sebenarnya piranti tiga terminaltersebut dapat
digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagai mana
dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalammajalah
perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusu.
Kebanyakan potensiometer
memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah kemasannya
mengendalikan gerak sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen
hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar.Tahanan antara terminal luar
selalu tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak
terpengaruhi pada posisi lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal
luar untuk potensiometer 1M?akan selalu 1M?, tidak ada masalah bagaimana kita
putar elemen kendali. Tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar
dapat diubah-ubah dari harga minimum yaitu nol ohm sampai harga maksimum yang
sama dengan harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan
geser dan masing-masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuh
potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan salah satu kontak
luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salahsatu terminal luar
yang lain akan berkurang
2.4
Bahan-bahan yang terkandung didalam resistor
1. Film
karbon
Selapis
film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator,
dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit.
Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon
(antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film
karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada
70 °C.Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm.Resistor film karbon
dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C.Ini mempunyai
tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.
2. Film
logam
Unsur
resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus
setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan
stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas
adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil
sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C,
toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun,
stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien
tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
2.5
Penandaan resistor
Resistor
aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan
resistansi.Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar
untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru,
atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau
abu-abu.
Resistor
awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna.Warna kedua diberikan pada salah satu ujung,
dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.Aturannya
adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi
dan pengali desimal.Toleransi dasarnya adalah ±20%.Resistor dengan toleransi
yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung
lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Identifikasi Empat Pita
Identifikasi
empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan.Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor.Dua pita pertama
merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor
pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita
keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima
yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima
warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai
contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%.
Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan
pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di
belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ±
2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna
|
Pita
pertama
|
Pita
kedua
|
Pita
ketiga
(pengali) |
Pita
keempat
(toleransi) |
Pita
kelima
(koefisien suhu) |
Hitam
|
0
|
0
|
×
100
|
||
Cokelat
|
1
|
1
|
×101
|
±
1% (F)
|
100
ppm
|
Merah
|
2
|
2
|
×
102
|
±
2% (G)
|
50
ppm
|
Oranye
|
3
|
3
|
×
103
|
15
ppm
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
×
104
|
25
ppm
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
×
105
|
±
0.5% (D)
|
|
Biru
|
6
|
6
|
×
106
|
±
0.25% (C)
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
×
107
|
±
0.1% (B)
|
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
×
108
|
±
0.05% (A)
|
|
Putih
|
9
|
9
|
×
109
|
||
Emas
|
×
10-1
|
±
5% (J)
|
|||
Perak
|
×
10-2
|
±
10% (K)
|
|||
Kosong
|
±
20% (M)
|
3.2
Jenis-jenis resistor
1. Rasistor
Tetap (Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap)
.Contoh
Resistor Tetap.
Resistor
Tetap
|
||
Standar
|
AS
dan Jepang
|
Eropa
|
Beberapa
hal yang harus di perhatikan dalam resistor tetap.
1. Makin
besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
2. Semakin
besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor
tersebut.
3. Resistor
bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan
resistor dari bahan carbon.
2. Resistor
ariabel
Yaitu
resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.
Resistor
Variabel juga dapat di bedakan menjadi dua antara lain :
Resistor
Variabel
|
||
Standar
|
AS
dan Jepang
|
Eropa
|
a. Resistor
Trimpot
Yaitu
resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah
dengan mengunakan obeng.
Contoh
jenis resistor Trimpot
b. Resistor Potensio
Yaitu
resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung
mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau
mengeser kenop untuk potensio geser.
Contoh
bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :
http://wwwfisikaasikcom.blogspot.com/2012/03.html
3.3
Mengukur Nilai Resistor
Dimulai
dengan warna paling gelap (hitam) lebih terang hingga warna paling
terang(putih) Gambar urutan gelang warna pada resistor :
Pedoman
dalam menentukan urutan gelang warna
1. Gelang
pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
2. Gelang
terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang
yang lain.
3. Gelang
pertama dibuat lebih lebar dari yang lain,
4. apabila
spasi antar gelang jaraknya sama
Contoh
pembacaan kode warna resistor 4:
Gelang
1 = Coklat ( 1 )
Gelang
2 = Hitam ( 0 )
Gelang
3 = Merah ( 102)
Gelang
4 = emas ( 5 % )
Nilai
resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5
3.4 Gelang Warna Resistor
Resistor
4 gelang warna : gelang ke 1 dan 2 sebagai nilai satuan, gelang ke 3 sebagai
pengali, dan gelang ke 4 sebagai toleransi.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm
Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :
Nilainya : 4 6 0 103 ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm
Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100 ± 5% 100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm
Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :
Nilainya : 4 6 0 103 ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm
Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100 ± 5% 100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh
penulis maka penulis kesimpulan sebagai berikut :
1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai
tahana tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas.
2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi
listrik, memperkecil tegangan (potensial) listrik, memperkecil arus listrik,
dan sebagai pembagi tegangan listrik.
3. Resistor dapat dibedakan menjadi Resistor tetap
(Fixed Resistor), resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor), dan
resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices).
4.2 Saran
Selain menarik kesimpulan, penulis juga
mengajukan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya dalam penggunaan alat-alat elektronika,
terlebih dahulu harus dipelajari manfaat maupun cara penggunaan alat tersebut.
1. Diharapkan agar penulis maupun pembaca mempelajari
lebih lanjut mengenai resistor.
2. Kita sebagai jurusan teknik elektro sebaiknya
mempelajari lebih lanjut mengenai alat-alat elektonika.
DAFTAR PUSTAKA
Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal
Komponen Elektronika. Bandung ; PT. Pionir Jaya.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar
Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta ; PT. Absolut.
Zam, Efvy Zamidra. 2002. Mudah
Menguasai ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.
Wasis p. 1981. Keterampilan
Elektronika. Surabaya ; PT. Usaha Nasional.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFungsi Resistor
BalasHapus1. Menghambat, mengatur, dan membatasi arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika.
2. Menurunkan nilai besaran tegangan listrik, agar menjadi sesuai dengan nilai tegangan yang dibutuhkan oleh sebuah rangkaian atau perangkat elektronik.
good job gan
BalasHapuspembersih mata solder